Lo Kheng Hong Kembali Serok Saham Gajah Tunggal (GJTL) Desember 2025

lo kheng hong

Di tengah koreksi harga saham GJTL, Lo Kheng Hong terpantau masih cukup aktif mengakumulasi saham produsen ban tersebut.

Investor kawakan Lo Kheng Hong kembali memperbesar kepemilikannya di saham emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL).

Adapun, pergerakan harga saham GJTL masih terpantau berada di zona merah, baik dalam 6 bulan terakhir maupun sejak awal tahun (year-to-date/YtD) 2025.

Pada perdagangan Selasa (9/12/2025), saham GJTL di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup dengan harga Rp1.035 per lembar setelah dibuka dengan harga Rp1.045 per saham.

Dengan posisi harga penutupan tersebut, pergerakan harga saham GJTL sejak awal tahun 2025 tercatat turun 110 poin atau -9,61% dan dalam 6 bulan terakhir turun 100 poin atau -8,81%.

Sepanjang perdagangan kemarin, saham GJTL bergerak di rentang harga Rp1.025—Rp1.045 per lembar, dengan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp3,61 triliun.

Namun, di tengah koreksi harga saham GJTL, Lo Kheng Hong terpantau masih cukup aktif mengakumulasi saham produsen ban tersebut.

Mengacu pada data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 8 Desember 2025, Lo Kheng Hong tercatat menggenggam sebanyak 200.931.400 lembar saham GJTL atau setara dengan 5,77%.

Jika dibandingkan dengan data kepemilikan saham GJTL per 5 Desember 2025, Lo Kheng Hong yang masuk ke dalam daftar pemegang saham terbesar atau kepemilikan di atas 5% itu terpantau menambah tipis kepemilikannya sebanyak 50.000 lembar dari posisi 200.881.400 atau 5,76%.

Berdasarkan data KSEI tersebut, Lo Kheng Hong tercatat menambah kepemilikannya di saham GJTL lewat PT Sinarmas Sekuritas.

Sebelumnya per November 2025, Lo Kheng Hong juga terpantau memperbesar kepemilikan di GJTL. Sepanjang November 2025, Lo Kheng Hong tercatat memborong sebanyak 2.390.400 lembar saham GJTL.

Pada 31 Oktober 2025, Lo Kheng Hong tercatat menggenggam sebanyak 198.191.000 lembar saham GJTL atau setara dengan 5,68%, kemudian per 30 November 2025 jumlahnya naik menjadi 200.581.400 atau setara dengan 5,75%.

Baca Juga :Koleksi Saham Sawit, Properti, Batu Bara Jumbo Lo Kheng Hong Jelang Santa Claus Rally 2025

Dalam catatan Bisnis, Lo Kheng Hong memang tengah gencar-gencarnya memborong saham GJTL sejak akhir Oktober 2025. Sebelumnya, dia terekam berbelanja dalam empat sesi perdagangan beruntun.

Sebagaimana diketahui, Lo Kheng Hong melancarkan aksi borong saham GJTL meskipun kinerja keuangan Gajah Tunggal menunjukkan penurunan secara tahunan pada kuartal III/2025.

Ketika dimintai konfirmasi, Lo Kheng Hong mengungkap alasan masih memborong saham GJTL. “Kinerja GJTL turun, tetapi harganya [saham] murah, jadi saya beli,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (3/11/2025).

Terkait dengan kinerja keuangan Gajah Tunggal, Lo Kheng Hong menyampaikan harapannya selaku investor individu dengan kepemilikan terbesar saham GJTL. “Semoga bisa bagus,” tuturnya.

Gajah Tunggal Tbk. – TradingView

Sebagai gambaran, per kuartal III/2025 Gajah Tunggal mencatatkan laba bersih Rp789,69 miliar atau turun 20,12% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp988,55 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2025, kinerja laba GJTL pada kuartal III/2025 tertekan oleh penjualan bersih perseroan yang turun 2,38 YoY menjadi Rp13,12 triliun dibandingkan dengan periode yang sama 2024 sebesar Rp13,44 triliun.

Adapun, penjualan Gajah Tunggal didominasi oleh penjualan pihak ketiga lokal sebesar Rp10,20 triliun, turun 2,37% YoY. Meski begitu, penjualan ekspor pihak ketiga GJTL naik 7,43% YoY menjadi Rp1,50 triliun.

Sementara itu, penjualan kepada pihak berelasi GJTL mencapai Rp1,67 triliun atau terkoreksi 8,03% secara tahunan.

Kendati mencatatkan penurunan penjualan, GJTL mencatatkan beban pokok penjualan yang naik 1,13% YoY menjadi Rp10,62 triliun per kuartal III/2025. Selanjutnya, laba kotor GJTL turun 14,97% YoY menjadi Rp2,49 triliun.

Setelah dikurangi beban penjualan, beban umum dan administrasi, beban keuangan serta dipengaruhi oleh keuntungan atau kerugian kurs mata uang asing bersih maka GJTL meraup laba sebelum pajak sebesar Rp1,03 triliun per September 2025, turun 19,49% YoY.

Di sisi lain, Gajah Tunggal membukukan total aset sebesar Rp22,31 triliun dalam sembilan bulan 2025. Aset GJTL naik dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp20,56 triliun.

Liabilitas GJTL juga naik dari sebelumnya Rp11,10 pada akhir 2024 menjadi Rp12,20 triliun per kuartal III/2025. Sementara itu, ekuitas Gajah Tunggal mencapai Rp10,10 triliun per kuartal III/2025, naik dari akhir 2024 sebesar Rp9,45 triliun.

GJTL telah mencatatkan arus kas dan setara kas pada akhir periode sebesar Rp866,78 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,04 triliun.

Tinggalkan komentar